Komunisme pra-Marxis


Artikel ini merupakan bagian dari
seri mengenai:
Komunisme
Bintang merah
Konsep
Filosofi Marxis
Ekonomi Marxian
Materialisme historis
Nilai lebih
Mode produksi
Perjuangan kelas
Masyarakat Tanpa Kelas
Internasionalisme proletariat
Revolusi Dunia
Aspek
Negara komunis
Partai komunis
Revolusi komunis
Simbolisme komunis
Komunisme dan agama
Sejarah komunisme
Jenis
Marxisme
Leninisme
Trotskyisme
Maoisme
Luxemburgisme
Titoisme
Stalinisme
Castroisme
Guevarisme
Hoxhaisme
Juche
Komunisme sayap kiri
Dewan komunisme
Komunisme anarkis
Komunisme agamis
Komunisme Eropa
Komunisme dunia
Komunisme tanpa negara
Komunisme nasional
Komunisme primitif
Komunisme ilmiah
Marxisme Otonomis
  • l
  • b
  • s

Karl Marx menganggap komunisme primitif sebagai keadaan awal manusia sebagai pemburu-pengumpul. Bagi Marx, hak milik pribadi baru muncul setelah umat manusia mampu menghasilkan surplus.

Gagasan masyarakat tanpa kelas dan negara yang didasarkan pada kepemilikan barang dan kekayaan bersama sudah ada dalam pemikiran Barat jauh sebelum diterbitkannya Manifesto Komunis. Beberapa orang menilik kembali gagasan-gagasan komunis ke zaman kuno, seperti Pythagoreanisme dan The Republic karya Plato; atau (mungkin dengan lebih banyak justifikasi) pada Gereja perdana, seperti yang disebutkan dalam Kisah Para Rasul (lihat komunisme Kristen). Upaya lain untuk mendirikan masyarakat komunistik telah dilakukan oleh kelompok Eseni dan sekte gurun Yudea.

Muntzer juga memimpin sebuah gerakan Komunis Anabaptis besar selama terjadinya Perang Petani Jerman.

Pada abad ke-16, penulis Inggris Sir Thomas More menggambarkan sebuah masyarakat yang berdasarkan pada kepemilikan barang bersama dalam risalahnya Utopia, di mana para pemimpin mengurusnya dengan menggunakan akal budi.

Referensi

  • Daniel Roche, La France des Lumières (Paris 1993).