Gempa bumi Maluku 2019

3°26′S 128°28′E / 3.43°S 128.46°E / -3.43; 128.46Koordinat: 3°26′S 128°28′E / 3.43°S 128.46°E / -3.43; 128.46Intensitas maks.VII (Sangat kuat)Gempa susulan5.6 Mw Korban41 tewas, 1,578 luka-luka[1]

Gempa bumi Maluku 2019 telah terjadi gempa bumi di maluku, gempa dengan magnitudo 6,5[2] pada tanggal 26 September 2019, Pukul 06.46 WIB.[3] Pusat gempa bumi ini berjarak 42 km Timur Laut Kota Ambon, Maluku, Indonesia dengan kedalaman 10 Km. Episenter terletak pada koordinat 1.67 LU dan 126.39 BT tepatnya di laut, pada jarak 134 km arah Barat Laut Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara kedalaman 73 km.[4]

Dampak dan guncangan

Kerusakan akibat gempa bumi di Universitas Pattimura

Guncangan gempa bumi ini dirasakan sebagian besar masyarakat di Pulau Ambon dan Pulau Seram. Guncangan terkuat dirasakan di Kota Ambon, Salahutu, Amalatu dan Kairatu berupa guncangan IV-VI MMI. Kemudian III-IV MMI di Piru dan Masohi. Gempa ini juga dirasakan hingga Banda, Maluku Tengah berupa II MMI.

Gempa bumi ini mengakibatkan 41 orang meninggal dunia, satu diantaranya tertimbun longsor.[1][5] Gempa ini juga menyebabkan puluhan bangunan rusak, diantaranya di Kecamatan Salahutu,[6] kampus Universitas Pattimura, kampus IAIN Ambon dan Bandar Udara Internasional Pattimura.[7] Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini berpotensi tsunami dengan status ancaman waspada (estimasi tsunami kurang dari 0,5 m) untuk daerah Minahasa Utara Bagian Selatan. Berdasarkan monitoring muka air laut (tide gauge) menunjukan ada catatan tsunami kecil di Ternate setinggi 6 cm pukul 23.43 WIB), Jailolo setinggi 9 cm pukul 23.43 WIB dan Bitung 10 cm tanggal 15 November 2019 pukul 00.08 WIB.[4]

Penyebab[8].[9]

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi ini berpusat di darat. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini merupakan jenis gempa menengah bumi dangkal. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa itu dibangkitkan oleh deformasi atau penyesaran dalam Lempeng Laut Maluku, demikian dijelaskan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)(strike slip fault).[10] Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).[4]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b Mawardi, Isal (18 Oktober 2019). "BNPB: 41 Tewas dan 103 Ribu Orang Masih Mengungsi Akibat Gempa Ambon". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-22. Diakses tanggal 20 Oktober 2019. 
  2. ^ "Gempa M 6,5 Guncang Ambon Kamis Pagi". Tribunnews.com. [pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Agus Wibowo (30 september 2019). "2.675 Rumah Rusak Teridentifikasi Akibat Gempa Maluku M 6,5". bnpb.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 september 2019. Diakses tanggal 30 september 2019.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan); Periksa nilai tanggal di: |access-date=, |date=, |archive-date= (bantuan)
  4. ^ a b c Jemadu, Liberty (15 November 2019). "Ini Penyebab Gempa Maluku Utara Bermagnitudo 7,1". Suara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-19. Diakses tanggal 19 Februari 2021. 
  5. ^ Patty, Rahmat Rahman. Gabrillin, Abba, ed. "Gubernur Maluku: Korban Meninggal akibat Gempa Ambon 23 Orang". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-26. Diakses tanggal 2019-09-27. 
  6. ^ ambonnesia. "Tidur saat Gempa Ambon, Warga Maluku Tengah Tewas Tertimpa Reruntuhan". Kumparan. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-05. Diakses tanggal 2021-01-17. 
  7. ^ Wismabrata, Michael Hangga (ed.). "Fakta Terkini Gempa Ambon, Daftar Kerusakan hingga Ribuan Warga Mengungsi di Bukit". Kompas.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 2021-01-17. 
  8. ^ SUNARJO; GUNAWAN, M. TAUFIK; PRIBADI, SUGENG (2010). Gempa Bumi Indonesia Edisi Populer. Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. hlm. 30–32. ISBN 978-979-1241-24-3.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  9. ^ Abdi, Husnul (22 Oktober 2020). Fahrudin, Nanang, ed. "4 Penyebab Gempa Bumi, Jenis, dan Cara Menghadapinya yang Tepat". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-17. Diakses tanggal 18 Februari 2021. 
  10. ^ Ibrahim, Gibran Maulana. "BMKG: Gempa M 6,5 Ambon Dipicu Sesar Aktif". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-13. Diakses tanggal 2021-01-17. 
Wikimedia Commons memiliki media mengenai 2019 Maluku earthquake.
  • l
  • b
  • s
Gempa bumi pada tahun 2019
Januari
  • Tarauacá, Brasil (6.8, 5 Jan)
  • Halmahera Utara, Indonesia (6.6, 8 Jan)
  • Coquimbo, Chili (6.7, 20 Jan)
  • Sumba, Indonesia (6.3, 22 Jan)
Februari
  • Chiapas, Meksiko (6.7, 1 Feb)
  • Mentawai, Indonesia (6.0, 2 Feb)
  • Palora, Ekuador (7.5, 22 Feb)
Maret
April
Mei
  • Morobe, Papua Nugini (7.1, 6 Mei)
  • Britania Baru Timur, Papua Nugini (7.5, 14 Mei)
  • Loreto, Peru (8.0, 26 Mei)
  • La Libertad, El Salvador (6.6, 26 Mei)
Juni
  • Kermandec, Selandia Baru (7.2, 15 Jun)
  • Sichuan, Tiongkok (5.8, 17 Jun)
  • Yamagata, Jepang (6.4, 18 Jun)
  • Papua, Indonesia (6.3, 19 Jun)
  • Maluku, Indonesia (7.4, 24 Jun)
Juli
Agustus
September
  • Kashmir, Pakistan (5.6, 21 Sep)
  • Maluku, Indonesia (6.5, 26 Sep)
  • Istanbul, Turki (5.7, 26 Sep)
Oktober
November
Desember
  • Davao, Filipina (6.8, 15 Des)
  • menandai gempa bumi yang mengakibatkan setidaknya 30 orang tewas
  • menandai gempa bumi paling mematikan pada tahun tersebut
  • Waktu untuk semua gempa bumi berada dalam UTC
  • l
  • b
  • s
Sebelum 1900
1900-1999
2000-2009
2010-2019
2020-2029
  • l
  • b
  • s
Bencana alam, kecelakaan, dan terorisme di Indonesia tahun 2019
Bencana alam
Banjir
dan longsor
Gempa bumi
Lain-lain
Kecelakaan
Kendaraan
darat
Lain-lain
Kerusuhan
Terorisme
Lain-lain
◀ 2018 - 2020 ▶
Ikon rintisan

Artikel bertopik bencana ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s